Selasa, 28 Januari 2020

ATMOSFER

Atmosfer 



Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai atmosfer termasuk fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem antara siangdan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
Atmosfer tidak memiliki batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
Lapisan
Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembapan yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Suhu udara pada permukaan air laut sekitar 30 derajat Celsius, dan semakin naik ke atas, suhu semakin turun. Setiap kenaikan 100m suhu berkurang 0,61 derajat Celsius (sesuai dengan Teori Braak). Pada lapisan ini terjadi peristiwa cuaca seperti hujan, angin, musim salju, kemarau, dan sebagainya.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.
Di antara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopause, yang membatasi lapisan troposfer dengan stratosfer.
Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhudi lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu   atau sekitar  . Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu. Lapisan ini juga merupakan tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini.
Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah seiring kenaikan ketinggian. Hal ini dikarenakan bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar  pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopausememisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya. Nama pesawat B-52 Stratofortress diambil disini. karena, kemampuan untuk terbang sangat tinggi.
Mesosfer
Adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga lapisan keempat, termosfer. Udara yang di sini akan mengakibatkan pergeseran yang berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi terbakar pada lapisan ini. Kurang lebih 25 mil atau 40 km di atas permukaan bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K, terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, hingga menjadi sekitar   (dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km di atas permukaan bumi). Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es. Antara lapisan Mesosfer dan lapisan Termosfer terdapat lapisan perantara yaitu Mesopause.
Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar  . Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra violet. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio.
Meski udara di lapisan ini bertemperatur cukup tinggi, massa jenis udara di lapisan ini terlalu terlalu rendah sehingga tidak akan mampu menghantarkan panas yang cukup ke benda-benda yang berada di lapisan ini, termasuk astronot (lihat teori kinetika gas.
ISS melayang mengelilingi bumi pada lapisan ini.
Ionosfer
Lapisan ionosfer yang terbentuk akibat reaksi kimia ini juga merupakan lapisan pelindung bumi dari batu meteor yang berasal dari luar angkasa karena ditarik oleh gravitasi bumi. Pada lapisan ionosfer ini, batu meteor terbakar dan terurai. Jika ukurannya sangat besar dan tidak habis terbakar di lapisan udara ionosfer ini, maka akan jatuh sampai ke permukaan bumi yang disebut Meteorit.
Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi pada lapisan ini.


Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juga disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu:
1. Lapisan ozon
Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan ozon. mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara di sini berkisar – 70 °C sampai +50 °C .
2. Lapisan udara F
Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara appleton.
3. Lapisan udara atom
Pada lapisan ini, materi-materi berada dalam bentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200 °C .

Manfaat Atmosfer

Berikut adalah beberapa manfaat dari atmosfer, diantaranya ialah sebagai berikut:
Melindungi bumi dari adanya paparan radiasi sinar ultraviolet dengan lapisan ozon. Sebab seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, paparan dari sinar ultraviolet itu sangat berbahaya untuk kehidupan makhluk hidup di bumi.
Melindungi bumi dari berbagai benda luar angkasa yang jatuh akibat adanya gaya gravitasi bumi.
Coba deh bayangin jika tidak ada atmosfer? Yang menghujani kepala kalian saat ini bukan cuma air, namun juga berupa batuan serta berbagai benda luar angkasa lainnya yang juga ikutan.
Atmosfer juga menjadi sarana cuaca yang dapat memengaruhi hujan, badai, topan, angin, salju, awan, dan yang lainnya.
Mempunyai kandungan berbagai macam gas yang dibutuhkan oleh manusia, tumbuhan, serta juga hewan untuk bernafas serta keperluan lainnya seperti oksigen, nitrogen, dan juga karbon dioksida.


Fungsi Atmosfer

Setelah kita tuntas membahas smeua lapisan atmosfer, kini saatnya kita mengetahui fungsi dari atmosfer untuk bumi tercinta ini.
Berikut adalah beberapa fungsi dari lapisan atmosfer, antara lain ialah sebagai beriku:
1. Atmosfer berperan dalam suatu proses perdistribusian air ke berbagai wilayah yang terdapat di muka bumi. Peristiwa itu juga biada disebut sebagai siklus hidrologi.
Dalam konteks ini, peran atmosfer ialah sebagai penampung sekaligus penyimpan uap air yang menguap sebab adanya paparan oleh sinar matahari.
2. Sebagai benteng atau pagar alami bagi bumi untuk mengurangi efek berbahaya dari radiasi sinar ultra violet yang dipancarkan oleh matahari.
Sementara di malam harinya mempunyai fungsi sebagai pengatur suhu di bumi supaya selalu stabil.
3. Sebagai benteng bagi bumi dari berbagai benturan yang diakrenakan oleh berbagai benda angkasa.
Pada saat terdapat benda angkasa yang masuk menuju permukaan bumi, atmosfer akan berperan sebagai benteng pertahanan.
Sehingga kemungkinan berbagai benda langit tersebut telah hancur sebelum pada akhirnya masuk ke permukaan bumi.
4. Sebagai sumber dari oksigen dan juga karbon dioksida. Oksigen mempunyai peran yang sangat vital untuk kehidupan manusia yang tidak dapat tergantikan dengan apa pun.
Sementara untuk kaorbon dioksia berperan untuk tumbuh-tumbuhan akan memproduksi makanan lewat proses fotosintesis.
Dari proses fotosintesis tumbuhan itulah nantinya akan menghasilkan oksigen yang diperlukan oleh manusia.
5. Sebagai pengatur lalu lintas satelit di bumi, baik itu untuk satelit alami bumi yang berwujud bulan ataupun satelit-satelit buatan.
6. Membantu proses penyebaran spora tumbuhan.
7. Sebagai perantara gelombang suara.
8. Sebagai pembangkit listrik. Yakni untuk pembangkit listrik tenaga angin yang terkandung di dalam atmosfer.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar